Kisah Anak Merapi : Bahagia di dalam Pengungsian

Rabu 25/11 Wilayah Jrakah tertutup kabut dan diguyur hujan rintik-rintik. Terlihat pengungsi berdiam di dalam posko pengungsian sambil melakukan aktivitas keseharian mereka. Para Lansia dan Disabilitas ditempatkan di gedung serbaguna kelurahan. Sedangkan anak-anak difokuskan di ruang kelas SD N 1 Jrakah.

Baitul Maal BMT TUMANG bersama Perhimpunan BMT Boyolali kembali melakukan Aksi Tanggap Merapi berupa Taman ceria untuk anak-anak di Pengungsian Jrakah. Kebanyakan anak-anak pengungsi adalah usia Balita sampai Usia SD. Anak-anak sangat antusias mengikuti acara Taman Ceria. Acara dimulai pada pukul 10 pagi. Meskipun di dalam ruangan kelas, mereka tetap bersemangat mengikuti. Pukul 11.30 saat hujan cukup reda permainan dilanjutkan di luar ruangan. Untuk menambah keceriaan anak-anak, dalam setiap permainan diselingi dengan pembagian doorprise dan hadiah bagi anak yang bisa menjawab pertanyaan. Riski salah satu anak pengungsi mengatakan bahwa ia senang dengan permainan yang diadakan oleh Baitul maal BMT TUMANG dan PBMT. Ia jadi merasa cukup betah di pengungsian dan semakin kenal dengan anak-anak dari daerah lain. Selain itu anak-anak juga diberikan paket mainan yang bisa dimainkan setiap saat di pengungsian.

Semenjak status dan kondisi merapi yang terus naik PBMT Maal Jawa tengah telah menyiapkan berbagai program tanggap bencana diantaranya Trauma healing, layanan kesehatan, pengiriman sembako atau logistik, serta penguatan akidah. Selain itu juga disiapkan posko siaga merapi di BMT TUMANG kantor cabang Cepogo. Dalam masa pandemi ini para relawan PBMT Maal Jateng tetap menjalankan protokol kesehatan selama di posko maupun tempat pengungsian dengan mengenakan APD lengkap, menjaga jarak, dan selalu cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.(Iks)